Interpretasi Koefisien Korelasi

Analisis Korelasi. Korelasi merupakan teknik analisis dan pengolahan data statistik yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Beberapa teknik analisis korelasi seperti: Korelasi Sederhana (bivariate correlation), Korelasi Berganda, dan Korelasi Partial. Dalam SPSS ada beberapa metode korelasi, yaitu: Pearson Correlation, Kendall’s Tau-b, dan Spearman Correlation.
Besar kecilnya koefisien korelas: -1  0  +1

  • Besaran koefisien -1 dan 1 adalah hubungan yang sempurna,
  • Nilai Koefisien 0 atau mendekati 0 dianggap tidak berhubungan antara dua variabel yang diuji.

Arah hubungan korelasi:
Positif (Koefisien 0 s.d. 1)
Negatif (Koefisien 0 s.d. -1)
Nihil (Koefisien 0).

Pearson Correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih sesuai untuk data berskala ordinal. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2012: 257), sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = Korelasi sangat rendah
0,20 – 0,399 = Korelasi rendah
0,40 – 0,599 = Korelasi sedang
0,60 – 0,799 = Korelasi kuat
0,80 – 1,000 = Korelasi sangat kuat

Cara membaca hasil analisis korelasi, interpretasi analisis korelasi, analisis korelasi dengan SPSS.

Rumus analisis korelasi

Rumus Analisis Korelasi

Analisis Korelasi, Rumus Korelasi Sederhana

Rumus korelasi product moment antara lain:

Rumus Analisis Korelasi

Rumus Korelasi untuk sekaligus menghitung persamaan Regresi

Rumus analisis korelasi di bawah ini digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi:

Blog Saya Heriyanto https://heriyantolim.wordpress.com